* Perlakukan saham sebagai “human”, bukan dipahami semata-mata ”by the 
book” saja. Lihat juga orang-orang yang mengelolanya, pemain di 
belakangnya (market maker, player, follower) dan karakteritik 
masing-masing, baru kemudian masuk ke analisis dan tools yang digunakan.
* Jangan sepenuhnya percaya pada data-data keuangan, apalagi yang belum 
diaudit dan/atau belum disahkan oleh Bapepam. Indonesia adalah salah 
satu contoh emerging market, dan karakteristik utama dari pasar seperti 
ini adalah data yang seringkali unreliable. Jadi, tetaplah bersikap 
konservatif dan hati-hati.
* Ada baiknya Anda mulai dengan mengoleksi saham-saham blue chip yang
 turun harganya karena sentimen right issue. Tak apa, dalam waktu yang 
tidak terlalu lama, biasanya harganya segera terkoreksi dan merangkak 
naik. Return saham-saham blue chip biasanya average, tapi cukup layak 
untuk dipegang dalam jangka waktu lama.
* Anda juga bisa mengikuti aksi yang dilakukan para bandar. 
Bermainlah bisnis online sedikit dengan saham gorengan. Biasanya, saham 
ini tidak terlalu banyak peredarannya sehingga mudah dikatrol dan 
dipermainkan harganya. Ciri-cirinya, volume transaksi saham ini cukup 
besar dan nilainya turun tapi kemudian perlahan-lahan naik. Sekali lagi,
 hati-hati karena tren bisa segera berbalik dengan cepat dan gunakan 
hanya jika ada uang berlebih.
* Disiplin. Tetapkan batas atas dan batas bawah. Misalnya, 33% di 
atas dan 5% di bawah. Taati aturan itu dan jangan sekali-kali mengikuti 
nafsu dan emosi Anda. Kalau Anda berani mengambil resiko, tidak apa-apa 
tanpa cut loss, kecuali 1) Anda pakai margin, 2) harga saham sudah 
tergolong tinggi, dan 3) ketika Anda masuk, harga atau tren berbalik 
arah.
* Tekun dan geluti secara serius. Lakukan analisis dan review 
portofolio secara berkala. Saya sarankan untuk memegang tidak lebih dari
 9 jenis saham saja. Fokus pada maksimal 3 saham dan hold 1-2 saham 
untuk tetap dipegang untuk satu tahun. Kemampuan manusia terbatas, jadi 
baiknya jangan terlalu greedy.
* Belajar fundamental ekonomi global dan emiten tertentu adalah suatu
 keharusan. Lebih baik lagi jika Anda juga mengikuti selalu berita 
nasional dan mengamati korelasinya dengan gerakan di bursa.
* Simak karakteristik unik bursa. Misalnya, biasanya ada 
kecenderungan naik sekitar April-Mei sebagai antisipasi publikasi 
laporan keuangan dan pembagian dividen (sell). Sebaliknya, pada bulan 
September-Oktober seperti sekarang, biasanya kecenderungan turun karena 
sepi, tidak ada berita dan aktivitas (buy). Sementara pada akhir tahun 
ada kecenderungan naik, sebagai antisipasi window dressing dan menyambut
 january effect (sell). Pada bulan Februari-Maret, biasanya terjadi 
koreksi pasca window dressing dan january effect (buy). Begitu 
seterusnya.
* Broker juga manusia. Ajak mereka makan siang dan make friendship. 
Lakukan saja dengan tulus. Jangan pernah mengharapkan Anda akan 
mendapatkan insider information dari sini. Selain tidak etis, hal itu 
juga melanggar hukum (ilegal).
* Mohon bimbingan yang di atas. Percayalah bahwa banyak variabel yang
 berpengaruh tetapi berada di luar kendali kita. Di situlah peran tangan
 Tuhan berkuasa. Dan ketika Anda mendapatkan gain, jangan lupa 
sumbangkan sebagian dari apa yang Anda terima dan tetaplah bersikap 
rendah hati. Investor besar yang saya tahu rata-rata orang yang low 
profile, sederhana, dan tidak suka banyak bicara.
Informasi, analisis/strategi, sikap mental dan emosi, serta luck, tetap merupakan faktor utama yang menunjang keberhasilan Anda.

No comments:
Post a Comment