Sunday, March 4, 2012

Prospek Sukuk SR-004

Kupon Surat Berharga Negara Syariah (SBSN) ritel alias Sukri seri terbaru ditetapkan 6,25%. Pemerintah optimistis, kupon sebesar itu menarik minat investor. "Kupon masih lebih besar daripada bunga deposito saat ini, yang berkisar 6%," ujar Widjanarko, Direktur Evaluasi, Akuntansi, dan Settlement Kementerian Keuangan (Kemkeu), Jumat (3/2).
Seorang pejabat di Kemkeu yang enggan ditulis namanya, mengungkapkan, berdasarkan laporan 24 agen penjual, nilai penawaran yang sudah masuk untuk SR-004, mencapai Rp 1 triliun. Padahal masa penawaran resmi baru dibuka mulai pekan depan. Investor bisa mulai memesan ke agen penjual, minimal Rp 5 juta dan dibatasi maksimal pembelian Rp 5 miliar.
Imam MS, Pengamat Pasar Obligasi, menilai, bagi investor ritel, kupon 6,25% per tahun terbilang menguntungkan. Setelah dipotong beban pajak penghasilan atas bunga obligasi sebesar 15%, hitungan Imam, keuntungan riil investor sekitar 5,3% per tahun.

Jika seorang investor membeli Rp 5 juta, berarti, dalam setahun dia bisa mengantongi pendapatan Rp 265.000. Sedangkan jika digenggam hingga jatuh tempo, imbal hasilnya mencapai Rp 927.500.
Dibandingkan deposito yang berbunga lebih rendah dan dipotong pajak lebih besar yaitu 20%, jelas Sukri lebih menguntungkan. "Selain itu, harga SR-004 bisa naik di pasar sekunder. Perkiraan saya, harganya berpotensi meningkat 4% dari at-par di pasar sekunder," jelas Imam.
Sukri juga terlihat menggoda di mata para investor institusi. Penyebabnya, imbal hasil Sukri masih lebih tinggi dibandingkan dengan surat utang negara (SUN).
I Made AS, Analis NC Securities, berujar senada. "Kupon yang ditawarkan ini masih di atas imbal hasil SUN seri FR0027 di pasar sekunder yang di kisaran 4,59%, sehingga investor berpeluang mendapatkan capital gain di pasar sekunder," ujar dia.
Made memprediksi, harga SR-004 bisa naik berkisar 1% hingga 2% di pasar sekunder. Skenario itu bakal terwujud, dengan catatan tidak ada kenaikan bunga acuan dalam waktu dekat. "Perkiraan saya, bunga acuan tidak naik karena laju inflasi masih dalam range yang ditetapkan Bank Indonesia (BI)," ujar dia.
Bagaimana dengan ancaman kenaikan inflasi akibat dinaikkannya harga Bahan Bakar Minyak (BBM)? BI menghitung, jika BBM naik Rp 1.500 per liter, bobot inflasi tahun ini bisa bertambah 2,4%.
BI memproyeksikan inflasi 2012 sebesar 5,5% +/- 1%. Memakai skenario terburuk, kenaikan BBM tahun ini bisa mengerek inflasi 2012 hingga 7,9%. Kupon Sukri 004 sebesar 6,25% otomatis ambles tergerus inflasi.
Namun, Imam dan Made kompak menilai, inflasi akibat BBM tidak bertahan lama. "Dalam jangka panjang tren bunga masih akan turun," kata Imam. Menurut dia, sekarang adalah saat yang tepat untuk menempatkan dana di SR-004. "Harganya akan cenderung naik," tandas Iman.

sumber: http://investasi.kontan.co.id/news/menimbang-prospek-sukri-004

No comments: