Peluang terjadinya gempa besar di ibukota Jepang dalam beberapa tahun mendatang ternyata jauh lebih besar dari prediksi resmi, kata tim peneliti dari Universitas Tokyo. Menurut tim tersebut terdapat 75 persen kemungkinan bahwa gempa berkekuatan 7 skala Richter (SR) akan mengguncang Tokyo dalam waktu empat tahun. Sebelumnya pemerintah Jepang mengatakan peluang terjadinya gempa sebesar itu hanya 70 persen dalam 30 tahun.
Peringatan tersebut datang kurang dari satu tahun setelah gempa dan tsunami besar meluluhlantakkan kawasan pesisir timur laut Jepang. Tokyo pernah diguncang gempa besar pada 1923, ketika gempa berkekuatan 7,9 menewaskan lebih dari 100.000 orang.
Para peneliti di institut riset gempa Universitas Tokyo menemukan angka-angka itu berdasarkan data peningkatan getaran di Tokyo sejak gempa besar terjadi pada 11 Maret 2011 lalu. Mereka mengatakan jika dibandingkan dengan tahun-tahun sebelumnya, terjadi kenaikan jumlah gempa hingga lima kali lipat di area metropolitan Tokyo sejak gempa tersebut.
Para peneliti menggunakan data dari Badan Meteorologi Jepang yang menunjukkan hasil meningkatnya aktivitas seismik di area sekitar Tokyo, yang berarti kemungkinan terjadi gempa besar menjadi jauh lebih tinggi. Mereka mengatakan "sulit memprediksi" dampak kerusakan atau korban jiwa dari gempa besar tersebut dan meminta masyarakat serta pemerintah Jepang mempersiapkan diri.
Gempa berkekuatan 9.0 tahun lalu juga mengakibatkan kerusakan fatal pada sistem pendinginan reaktor nuklir Fukushima dan memicu terjadinya kepanikan akan radiasi nuklir terhadap hasil laut dan pertanian dari wilayah-wilayah di sekitarnya. (AP)
No comments:
Post a Comment