Thursday, January 5, 2012

Dana Cadangan Bencana 2012 Rp4 Triliun

Pemerintah pusat melalui Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mengganggarkan dana cadangan untuk bencana sebesar Rp 4 Triliun lebih.

Pernyataan itu disampaikan oleh Ketua Komisi VIII DPR RI dari Fraksi Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), Abdul Kadir Karding usai meninjau pembangunan jembatan Kali Putih di alur banjir lahar dingin Gunung Merapi, Desa Jumoyo, Kecamatan Salam, Kabupaten Magelang, Jateng Kamis (5/01/2012).

Karding menjelaskan dana cadangan sebesar itu sifatnya adalah bukan hanya on call tapi juga untuk pembiayaan rehabilitasi atau recovery di seluruh wilayah rawan bencana di Indonesia. “Mudah-mudahan cukup, tapi ke depan kita akan terus berusaha menambah karena ternyata bencana terus muncul dan sangat banyak ada banjir, longsor, dan lain-lain. Maka kita harus siap,” kata Karding.

Mantan anggota DPRD Provinsi Jawa Tengah periode 2004-2009 ini menuturkan, saat ini regulasi pencairan dana sudah cukup bagus yakni dikelola oleh masing-masing pemerintah daerah. Sebelumnya, BNPB juga telah menganggarkan dana penanganan bencana tahun 2012 sekitar Rp 995 miliar.

Terkait pembangunan jembatan Kali Putih yang ditarget selesai pertengahan bulan Januari 2012 ini lebih lama dari target sebelumnya yakni bulan Desember 2011, Karding memaklumi karena ada kendala pembebasan lahan. Namun, pembebasan lahan yang hanya 100 meter ke arah utara dan selatan dari jembatan, menurutnya perlu ada penataan ulang. Yaitu penataan alur sungai dari hulu hingga hilir sehingga bila terjadi banjir lahar dingin besar bisa terkendali arus banjirnya.

“Saya undang dan tanyakan ke BNPB dan mengagendakan rapat dengan mereka setelah pulang dari sini (Magelang). Yaitu untuk mengklarifikasi penanganan Kali Putih dan termasuk di Srowol yang belum mendapatkan perhatian memadahi. Kenapa hanya jembatan gantung yang dipasang di Srowol,” jelas Karding.

Selain mengunjungi proses pembangunan jembatan Kali Putih yang diharapkan selesai dan bisa dilewati pada 14-15 Januari mendatang Karding juga mengunjungi hunian sementara (huntara) di Lapangan Jumoyo, Magelang. Di sana didapati fakta, bahwa sampai saat ini pengungsi akibat banjir lahar dingin Merapi itu yang rumahnya rusak dan hilang hanyut belum mendapatkan ganti rugi. (her/fiq)

No comments: