Tragedi Penyerangan atas Misi Kemanusiaan ke Palestina
Nasib 12 Warga Negara Indonesia (WNI) masih belum terlalu jelas. Namun setidaknya, hampir bisa dipastikan hingga kemarin semuanya masih selamat dari serbuan tentara Israel yang dilakukan di kapal Mavi Marmara di perairan Mediterania.
Staf Khusus Presiden bidang Hubungan Internasional, Dino Patti Djalal menyebutkan, saat ini seorang WNI yang belum dipastikan identitasnya, tengah dirawat di RS London Hospital di Haifa, sebuah kota di utara Israel. Sedangkan 11 WNI lainnya, berada di penjara sipil yang dijaga ketat militer di Kota Besherfa, Israel.
"Ke-11 WNI itu sekarang bersama relawan lainnya berada di Kota Besherfa, ditempatkan di penjara umum sipil dan yang kini dijaga militer," ujar Dino, dalam jumpa pers di Kantor Presiden, Jakarta, Selasa (1/6) kemarin. Dino mengatakan, keterangan tersebut diperoleh oleh sumber duta besar Indonesia untuk Yordania, Zainul Bahar, yang berada di Israel. Dino mengatakan, kabar mengenai nasib WNI juga akan terus diverifikasi.
Indonesia katanya, juga akan membentuk gugus tugas yang akan dikirim ke Ramallah, Yordania. Indonesia juga memantau hasil dari sidang darurat Dewan Keamanan (DK) Persatuan Bangsa-Bangsa (PBB), yang membahas penyerangan Israel terhadap kapal misi kemanusiaan tersebut.
DK PBB sendiri sejauh ini telah meminta untuk dilakukan penyelidikan langsung yang jujur, kredibel dan transparan. "Presiden cukup puas seruan beliau dapat teralisasi dari keputusan DK PBB," kata Dino.
Dino mengatakan, Indonesia juga berhasil mendorong dilakukannya debat darurat oleh Dewan Hak Asasi Manusia (HAM) PBB di Jenewa, Swiss, yang membahas khusus serangan Israel terhadap kapal Mavi Marmara. Ditambahkannya, masalah Israel dan Palestina akan turut dibahas dalam pertemuan Presiden AS Barrack Obama dengan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY). Obama sendiri dijadwalkan berkunjung ke Indonesia pertengahan Juni. (*)
Sumber: www.jpnn.com
No comments:
Post a Comment